Istiqomah - Operasi militer Israel terhadap Palestina masih terus
digencarkan, meski sejak 2005, Israel tak bisa berhasil memasuki jalur Gaza.
Menurut Syeikh Syaldi Filian, ulama dan Imam asal Palestina, hal tersebut
terjadi karena para ibu di Palestina menanamkan pemahaman agama dan Al Quran
sebagai modal awal para pejuang.
Jika berbicara mengenai pembebasan Masjid Al Aqsha,
jelasnya, erat kaitannya dengan generasi muslim yang jihad dengan berpegang
teguh pada tauhid. Syeikh Syaldi menuturkan, para ibu tersebut menyadari bahwa
Masjidil Aqsha tak akan bisa bebas kecuali dengan generasi-generasi muslim ini.
“Sesungguhnya dengan Al Quran, Allah meninggikan suatu kaum
dan merendahkan suatu kaum,” katanya, menyitir sebuah hadits, dalam Kajian
Islam Ramadhan yang diadakan Gerakan Muslimat Indonesia (GMI), di Hotel Savoy
Homann Bandung, Senin (22/06/2015).
Al Quran, Kunci Kebebasan Palestina
Ia berkisah, di Palestina, semua ibu mengajari anak-anaknya
untuk membaca, menghafal, dan memahami Al Quran. Ia berpendapat, ini merupakan
upaya yang dilakukan oleh warga Palestina untuk membebaskan Palestina dari
penjajahan.
“Bagaimana mungkin orang-orang yang tidak mengerti Al Quran
dapat membebaskan Masjidil Aqsha?” tukas syeikh berumur 36 tahun ini.
Maka penting, lanjutnya, agar para ibu menanamkan tarbiyah
Qurani pada setiap anaknya. Ia mengaku tidak bermimpi bahwa Palestina akan
bebas saat ini, namun ia yakin Palestina akan bebas di tangan generasi-generasi
penerus mereka, yang dididik oleh orangtua yang shaleh. (Aghniya/Alhikmah)
0 komentar:
Posting Komentar