.
Diberdayakan oleh Blogger.

Alquran dan Umur


*Berkata Abdul Malik bin Umair:*

"Satu-satunya manusia yang tidak tua adalah orang yang selalu membaca Al-qur'an".

"Manusia yang paling jernih akalnya adalah para pembaca Al-qur'an".

*Berkata Al-imam Qurtubi :*
"Barang siapa yang membaca Al-qur'an,  maka Allah akan menjadikan ingatannya segar meskipun umurnya telah mencapai 100 tahun".

*Imam besar Ibrahim al-Maqdisi memberikan wasiat pada muridnya Abbas bin Abdi Daim rahimahullah.*

"Perbanyaklah membaca Al-qur'an jangan pernah emgkau tinggalkan, karena sesungguhnya setiap yang engkau inginkan akan di mudahkan setara dengan yang engkau baca".

*Berkata Ibnu Sholah :*

"Bahwasannya para Malaikat tidak diberi keutamaan untuk membaca Al-qur'an,  maka oleh karena itu para Malaikat bersemangat untuk selalu mendengarkan saja dari bacaan manusia".

*Berkata Abu Zanad :*

"Di tengah malam, aku keluar menuju masjid Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, sungguh tidak ada satu rumahpun yang aku lewati melainkan padanya ada yang membaca Al-qur'an".

*Berkata Shaikhul Islam ibnu Taimiyyah:*

 "Tidak ada sesuatu yang lebih bisa memberikan nutrisi otak, kesegaran jiwa, dan kesehatan tubuh serta mencakup segala kebahagiaan melebihi dari orang yang selalu melihat kitabullah ta'ala".

"Bergantunglah pada Alqur'an niscaya engkau akan mendapatkan keberkahan".

*Berkata sebagian ahli tafsir :*

"Manakala kita menyibukkan diri dengan Al-qur'an maka kita akan di banjiri oleh sejuta keberkahan dan kebaikan di dunia".

"KAMI memohon kepada Allah agar memberikan taufiqnya kepada KAMI dan semua yang membaca tulisan ini untuk selalu membaca Al-qur'an dan mengamalkan kandungannya".

Semoga bermanfaat.

‎عيد الفطرالمبارك وكل عام وانتم بخير

PENDIDIKAN JIHAD

*Turki Masukkan Materi Jihad Dalam Kurikulum Pendidikan Nasional*

Salah satu anggota Komite Pendidikan Nasional dalam parlemen Turki mengatakan bahwa _“tidak ada manfaatnya pengajaran matematika bagi siswa yang tidak tahu arti jihad”._

Salah satu anggota Partai Keadilan dan Pembangunan, Hakim Ahmed Hamdi Al Kamili mengapresiasi langkah pengenalan _“jihad”_ dalam kurikulum pendidikan baru di negara itu, ia mengatakan bahwa _“Jihad adalah salah satu unsur Islam terdahulu.”_

Situs _Hurriyet_ menukil perkataan Alkamili bahwa _“Ketika kita melihat para Sultan Ottoman, hampir semua dari mereka tidak pergi haji karena tidak ingin absen dari jihad.”_

Menteri Pendidikan Turki Ismail Yilmaz pada tanggal 18 Juli lalu mengatakan bahwa kurikulum nasional di Turki pada akhirnya memasukkan tema _“jihad”_ ke dalam bagian dari hukum Islam dalam buku-buku pendidikan.

Dan ia mengatakan _“Jihad adalah salah satu unsur dalam agama kita. Tugas dari Departemen Pendidikan untuk mengajarkan setiap konsep dengan cara yang benar. Kami juga bekerja untuk memperbaiki pandangan terhadapnya atau hal-hal yang salah dalam pengajarannya.”_

_“Kementerian kami telah mengambil keputusan yang sangat penting. Jika shalat adalah salah satu pilar agama, maka jihad adalah ibarat tenda. Sebuah tenda tidak akan terbangun tanpa adanya pilar-pilar. Tidak ada manfaatnya mengajarkan matematika kepada anak bila mereka tidak mengetahui makna jihad..!”_

sumber : eramuslim

FAIDAH BASMALLAH DAN MAKNANYA

بسم الله الرحمن الرحيم

Segala perkara yang baik yang hendak kita kerjakan hendaknya kita awali dengan bacaan basmalah karena hal tersebut dalam rangka:

1.Mengikuti al Quran ,karena Al Quran dimulai dgn basmalah
2.Ittiba pada hadits nabi

كل امر ذي بال لا يبدأ ببسم الله فهو ابتر

"Setiap perkara yang penting yang tidak dimulai dengan basmalah maka ia terputus."
( As suyuthi di dlm kitab al jami'us shaghir dan diriwayatkn Al khatib dlm Al Jami')

3.Mengikuti rasul saw, karena beliau memulai tulisan2nya dengan basmalah.

Faidah diawalkannya jar majrur(Bismillahi) daripada Arrahmanirrahiim.

1.Untuk tabarruk(mengambil berkah) dengan memulai dengan nama Allah.
2.Berfaidah pembatasan(yaitu hanya dengan nama Allah saja, bukan dengan nama selainNya) ,karena diawalkannya muta'alliq berfaidah hashr(pembatasan) .

Allah, Arrahman dan Arrahiim

Allah adalah nama bagi dzat yang mengadakan segala sesuatu(Al baari)  dan ia adalah nama yang diikuti oleh seluruh nama Allah.

Arrahman Salah satu nama dari nama2 Allah yang khusus bagi Allah, dan tidak boleh dipakai untuk selainNya.
Arrahman maknanya adalah yang disifati dengan rahmat yang luas, yakni rahmat bagi seluruh alam ini.

Arrahim dipakai untuk nama Allah dan selainNya.
Arrahim bermakna yang memiliki rahmat yang sampai pada hamba2Nya yang dikehendaki.

Arti Rahmat Dalam Beberapa Ayat

Kata rahmat dalam beberapa ayat al-Qur'an mempunyai beberapa makna beragam, diantaranya:

1. Islam, yakni dalam ayat:

يَخۡتَصُّ بِرَحۡمَتِهِۦ مَن يَشَآءُۗ وَٱللَّهُ ذُو ٱلۡفَضۡلِ ٱلۡعَظِيمِ

Allah menentukan rahmat-Nya [kenabian] kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah mempunyai karunia yang besar. (Q.S.Ali-Imran: 74).

2. Iman, seperti dalam firmanNya:

قَالَ يَـٰقَوۡمِ أَرَءَيۡتُمۡ إِن كُنتُ عَلَىٰ بَيِّنَةٍ۬ مِّن رَّبِّى وَءَاتَٮٰنِى رَحۡمَةً۬ مِّنۡ عِندِهِۦ فَعُمِّيَتۡ عَلَيۡكُمۡ أَنُلۡزِمُكُمُوهَا وَأَنتُمۡ لَهَا كَـٰرِهُونَ

Berkata Nuh: "Hai kaumku, bagaimana pikiranmu, jika aku ada mempunyai bukti yang nyata dari Tuhanku, dan diberinya aku rahmat dari sisi-Nya, tetapi rahmat itu disamarkan bagimu. Apa akan kami paksakankah kamu menerimanya, padahal kamu tiada menyukainya?" (Q.S. Hud: 28). 

3. Surga, yakni dalam ayat yang berbunyi:

وَأَمَّا ٱلَّذِينَ ٱبۡيَضَّتۡ وُجُوهُهُمۡ فَفِى رَحۡمَةِ ٱللَّهِ هُمۡ فِيہَا خَـٰلِدُونَ

Adapun orang-orang yang putih berseri mukanya, maka mereka berada dalam rahmat Allah [surga]; mereka kekal di dalamnya. (Q.S. Ali-Imran: 107).

4. Hujan. sesuai dengan bunyi ayat berikut:

وَمَن يُرۡسِلُ ٱلرِّيَـٰحَ بُشۡرَۢا بَيۡنَ يَدَىۡ رَحۡمَتِهِۦۤۗ أَءِلَـٰهٌ۬ مَّعَ ٱللَّهِۚ تَعَـٰلَى ٱللَّهُ عَمَّا يُشۡرِڪُونَ

dan siapa [pula] kah yang mendatangkan angin sebagai kabar gembira sebelum [kedatangan] rahmat-Nya? [4] Apakah di samping Allah ada tuhan [yang lain]? Maha Tinggi Allah terhadap apa yang mereka persekutukan [dengan-Nya]. (Q.S. An-Naml: 63).

5. Rezeki. Ini makna pada firman Allah Ta'ala:

قُل لَّوۡ أَنتُمۡ تَمۡلِكُونَ خَزَآٮِٕنَ رَحۡمَةِ رَبِّىٓ إِذً۬ا لَّأَمۡسَكۡتُمۡ خَشۡيَةَ ٱلۡإِنفَاقِۚ وَكَانَ ٱلۡإِنسَـٰنُ قَتُورً۬ا

Katakanlah: "Kalau seandainya kamu menguasai khazanah rahmat Tuhanku, niscaya khazanah itu kamu tahan, karena takut membelanjakannya". Dan adalah manusia itu sangat kikir. (Q.S. Al-Isra': 100).

6. Kesehatan. Berdasarkan firman Allah Ta'ala:

 قُلۡ أَفَرَءَيۡتُم مَّا تَدۡعُونَ مِن دُونِ ٱللَّهِ إِنۡ أَرَادَنِىَ ٱللَّهُ بِضُرٍّ هَلۡ هُنَّ كَـٰشِفَـٰتُ ضُرِّهِۦۤ أَوۡ أَرَادَنِى بِرَحۡمَةٍ هَلۡ هُنَّ مُمۡسِكَـٰتُ رَحۡمَتِهِۦۚ قُلۡ حَسۡبِىَ ٱللَّهُۖ عَلَيۡهِ يَتَوَڪَّلُ ٱلۡمُتَوَكِّلُونَ

Katakanlah: "Maka terangkanlah kepadaku tentang apa yang kamu seru selain Allah, jika Allah hendak mendatangkan kemudharatan kepadaku, apakah berhala-berhalamu itu dapat menghilangkan kemudharatan itu, atau jika Allah hendak memberi rahmat kepadaku, apakah mereka dapat menahan rahmat-Nya?. Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku". Kepada-Nyalah bertawakkal orang-orang yang berserah diri. (Q.S. Az-Zumar: 38).

                   ﺳُﺒْﺤَﺎﻧَﻚَ ﺍﻟﻠَّﻬُﻢَّ ﻭَﺑِﺤَﻤْﺪِﻙَ ﺃَﺷْﻬَﺪُ ﺃَﻥْ ﻻَ ﺇِﻟﻪَ ﺇِﻻَّ ﺃَﻧْﺖَ ﺃَﺳْﺘَﻐْﻔِﺮُﻙَ ﻭَﺃَﺗُﻮْﺏُ ﺇِﻟَﻴْﻚ                   


 “Maha suci Engkau ya Allah, dan segala puji bagi-Mu. Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Engkau. Aku mohon ampun dan bertaubat kepada-Mu.”


APA THIBBUNNABAWI..... ?



Ada beberapa pengertian mengenai thibbun nabawi yang didefinisikan oleh ulama di antaranya,

1.Thibbun nabawi adalah segala sesuatu yang disebutkan oleh Al-Quran dan As-Sunnah yang Shahih yang berkaitan dengan kedokteran baik berupa pencegahan (penyakit) atau pengobatan.

2.Thibbun nabawi adalah kumpulan apa shahih dari petunjuk Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam kedokteran yang yang beliau berobat dengannya atau untuk mengobati orang lain.

Definisi thibbun nabawi adalah (metode) pengobatan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang beliau ucapkan, beliau tetapkan (akui) beliau amalkan, merupakan pengobatan yang pasti bukan sangkaan, bisa mengobati penyakit jasad, ruh dan indera.

-Misalnya yang beliau ucapkan tentang keutamaan habatus sauda,

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ هَذِهِ الحَبَّةَ السَّوْدَاءَ شِفَاءٌ مِنْ كُلِّ دَاءٍ، إِلَّا مِنَ السَّام

”Sesungguhnya pada habbatussauda’ terdapat obat untuk segala macam penyakit, kecuali kematian” 

(Muttafaqun ‘alaihi)

-Misalnya yang beliau tetapkan (akui) yaitu kisah sahabat Abu Sa’id Al-Khudri yang meruqyah orang yang terkena gigitan racun kalajengking dengan hanya membaca Al-Fatihah saja. Maka orang tersebut langsung sembuh. Sebagaimana dalam hadits

عَنْ أَبِى سَعِيدٍ الْخُدْرِىِّ أَنَّ نَاسًا مِنْ أَصْحَابِ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- كَانُوا فى سَفَرٍ فَمَرُّوا بِحَىٍّ مِنْ أَحْيَاءِ الْعَرَبِ فَاسْتَضَافُوهُمْ فَلَمْ يُضِيفُوهُمْ. فَقَالُوا لَهُمْ هَلْ فِيكُمْ رَاقٍ فَإِنَّ سَيِّدَ الْحَىِّ لَدِيغٌ أَوْ مُصَابٌ. فَقَالَ رَجُلٌ مِنْهُمْ نَعَمْ فَأَتَاهُ فَرَقَاهُ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ فَبَرَأَ الرَّجُلُ فَأُعْطِىَ قَطِيعًا مِنْ غَنَمٍ فَأَبَى أَنْ يَقْبَلَهَا. وَقَالَ حَتَّى أَذْكُرَ ذَلِكَ لِلنَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم-. فَأَتَى النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- فَذَكَرَ ذَلِكَ لَهُ. فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ وَاللَّهِ مَا رَقَيْتُ إِلاَّ بِفَاتِحَةِ الْكِتَابِ. فَتَبَسَّمَ وَقَالَ « وَمَا أَدْرَاكَ أَنَّهَا رُقْيَةٌ ». ثُمَّ قَالَ « خُذُوا مِنْهُمْ وَاضْرِبُوا لِى بِسَهْمٍ مَعَكُمْ »

Dari Abu Sa’id Al-Khudri, bahwa ada sekelompok sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dahulu berada dalam perjalanan safar, lalu melewati suatu kampung Arab. Kala itu, mereka meminta untuk dijamu, namun penduduk kampung tersebut enggan untuk menjamu. Penduduk kampung tersebut lantas berkata pada para  sahabat yang mampir, “Apakah di antara kalian ada yang bisa meruqyahkarena pembesar kampung tersebut tersengat binatang atau terserang demam.” 

Di antara para sahabat lantas berkata, “Iya ada.” Lalu ia pun mendatangi pembesar tersebut dan ia meruqyahnya dengan membaca surat Al-Fatihah. pembesar tersebutpun sembuh. Lalu yang membacakan ruqyah tadi diberikan seekor kambing, namun ia enggan menerimanya -dan disebutkan-, ia mau menerima sampai kisah tadi diceritakan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Lalu ia mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan menceritakan kisahnya tadi pada beliau. 

Ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku tidaklah meruqyah kecuali dengan membaca surat Al-Fatihah.” Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas tersenyum dan berkata, “Bagaimana engkau bisa tahu Al-Fatihah adalah ruqyah?” Beliau pun bersabda, “Ambil kambing tersebut dari mereka dan potongkan untukku sebagiannya bersama kalian.”[1]

-misalnya yang beliau amalkan, beliau melakukan hijamah serta menjelaskan beberapa hal berkaitan dengan hijamah.

Dari Ali bin Abi Thalib radhiallaahu ‘anhu :

أن النبي صلى الله عليه وسلم احتجم وأمرني فأعطيت الحجام أجره

“Bahwasannya Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam pernah berbekam dan menyuruhku untuk memberikan upah kepada ahli bekamnya.”



Bersama Al-Qur'an


Potensi keagungan pribadi seorang Muslim terkait dengan kesetiaannya kepada Alquran, pada hidupnya bersama Alquran. Caranya dengan  membaca, merenungkan, mengamalkan, dan menghafalkannya.

Hal itu sangat penting, sebab Alquran itu membawa berkah. Allah SWT menegaskan, 

“Ini adalah sebuah Kitab yang kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka memerhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai pikiran.” 
(QS Shad [38]: 29).

Orang yang mengamalkan Alquran  akan diberkahi. Orang yang mengajarkan Alquran  akan diberkahi. Orang yang menjadikannya bacaan untuk kesembuhan akan diberkahi. Begitu pula, orang yang mencari kesembuhan jiwa dan badan dari Alquran akan diberkahi.

Barangsiapa mencari kecukupan hidup, Alquran akan mencukupinya. Barangsiapa yang mencari kesembuhan darinya, Alquran akan memberinya kesembuhan. Dan barangsiapa meminta perlindungan dari yang menurunkan Alquran, niscaya Dia akan memberinya perlindungan. Sebaliknya, barangsiapa mencari petunjuk selain dari Alquran, maka Allah SWT akan membuatnya tersesat, menjadikannya buta dan terhina, serta menjatuhkan hukuman. Demikian kata Dr. Aidh bin Abdullah Al-Qarni, MA, dalam bukunya yang berjudul “Nikmatnya Hidangan Alquran”.

Lalu, apakah artinya orang-orang yang saat ini terhina hidupnya atau sakit jiwanya atau badannya atau tidak ada kecukupan hidup, karena tidak ada berkah Aluran,  karena selama ini tidak membaca Alquran? Hal ini, dapat terjawab sendiri oleh pribadi-pribadi Muslim terkait, atas pribadinya, dengan cara mendeteksi diri sendiri, apakah ada kesetian kepada Alquran selama hidup ini?

Jika jawabannya, tidak ada kesetiaan, berarti sekarang saatnya  untuk memulai membaca Alquran, sebagai solusinya. Jika belum mampu membacanya, memulainya dengan mempelajari Alquran.

Alquran  terdiri dari 30 juz. Jika kita  membaca satu juz per hari, berarti dalam sebulan atau 30 hari kita dapat mengkhatamkan Alquran satu  kali. Satu tahun berarti kurang lebih 12 kali. Masya Allah, jika selama ini kita  tidak pernah menyelesaikan satu  juz pun per tahun, berarti ini suatu kemajuan yang luar biasa. Jika 12 kali khatam setahun, untuk usia 40 tahun ke depan, misalnya,  kita bisa mengkhatamkan 12x40 = 480 kali khatam.

Kita bahkan bisa meningkatkan tadarus kita menjadi dua, tiga, empat, bahkan hingga lima juz per hari. Lima juz per hari masih memungkinkan. Banyak pribadi Muslim yang dapat melakukannya, sebagai aplikasi keimanan atau kesetiaanya kepada Alquran.

Hitungannya, membaca Alquran  satu juz lamanya satu jam. Diasumsikan pada pribadi Muslim yang berprofesi sebagai dosen, satu  juz sama dengan satu  SKS  mengajar. Pribadi Muslim berprofesi dosen, banyak yang memiliki kemampuan mengajar  6 SKS per hari, bahkan sampai 10 atau 12 SKS.

Untuk profesi dosen,  membaca satu  juz Alquran  yang sama dengan satu SKS  mengajar, tidak berat. Hal itu  karena kemampuan dosen mengajar minimal enam  SKS dapat dilakukan. Aktivitas mengajar lebih berat dibanding membaca. Dosen juga merupakan pribadi terdidik dan terbiasa dengan membaca.Hitungannya, jika sehari membaca lima  juz memungkinkan, untuk membaca satu  juz perhari atau one day one juz (ODOJ), sangat lebih memungkinkan lagi. Semoga istiqamah. Aamiin.

Jika masing-masing pribadi Muslim Indonesia hidupnya diberkahi Alquran, dengan cara rajin membaca Alquran, insya Allah Indonesia menjadi negara yang penuh berkah. Mari kita rutinkan membaca Alquran setiap hari untuk keberkahan pribadi kita dan juga negara Indonesia tercinta.


Sumber Republika, Oleh Rini Nuraini
Back to top