Istisqomah - AL QUR’AN merupakan kitab yang dapat memberi petunjuk
kehidupan di dunia dan di akhirat. Untuk itu, sebelum menggapai sukses di
akhirat yaitu dengan masuknya hamba ke dalam surga, maka kehidupan di dunia
haruslah mengikuti cara Allah melalui kitabNya Al Quran.
Ir.
Jamil Azzaini, MM., dalam acara Nuzulul Qur’an 1436 H pada Jum’at (3/7/2015)
menjelaskan untuk menciptakan keluarga berperberadaban Islam yang bisa masuk
surga sekeluarga, setidaknya orang tua harus menerapkan tiga prinsip.
Prinsip
pertama, Family Value (nilai-nilai agama dalam keluarga) dengan ti rumus yang
Jamil singkat dengan ACI (Allah, Care dan Integritas). “A” adalah Allah,
maksudnya mendahulukan Allah sebelum bertindak.
“Allah
dulu, Allah lagi, Allah terus,” jelas motivator ini di hadapan jamaah.
Care atau kepedulian, yang maknanya adalah anggota
keluarga saling menanamkan sikap peduli. “Ketika anak saya bangunin saya tengah
malam untuk curhat, maka saya akan bangun berwudhu dan mendengarkan curhatnya,
karena saya care,” ujarnya.
Integritas
adalah sikap saling menjaga perinsip yang sudah disepakati. “Jika seandainya di
rumah ada yang simpenmakanan di kulkas, maka saya akan izin kepada yang
punya sekalipun anak saya sendiri,” ucap Dosen Pascasarjana Institute Pertanian
Bogor itu.
Prinsip
kedua, menemukan potensi tiap anggota keluarga dan tidak memaksakan melakukan
hal yang tidak bisa dikerjakannya. Atau tidak memaksakan anak untuk belajar
atau ambil jurusan yang bukan bidang keahliannya.
“Maka
tugas kedua orang tua adalah menemukan potensi anak dan mendidiknya sesuai
potensinya,” ujarnya menggebu.
Prinsip
ketiga, Synchronize (penyelarasan), proses penyatuan persepsi dalam keluarga
sangat amatlah penting demi keutuhan keluarga berperadaban. Maka oleh sebab
itu, Jamil merekomendasikan untuk melakukan penyelarasan pada empat hal; Vision
(visi), Action (tindakan), Passion (sesuatu yang dicintai), Collaboration
(kerjasama).
[tamam/islampos]
0 komentar:
Posting Komentar