“ Membangun Mental
Rohani Di Zaman Global”
Sekarang kebanyakan orang terbawa ARUS zaman
Jahiliyah Modern, yang keberadaannya kelihatan
pandai-pandai intelektualitasnya dan canggih-cangih tecnologinya, semuanya kelihatan Gemerlap Luar Biasa.
Kehidupan saat ini makin tergiyur dengan gemerlapnya tayangan-tayangan Duniawi
yang melalaikan dan menjauhkan diri
dengan Tuhannya. Tuhan sudah menjelma atau berubah atau ganti dengan tayangan
duniawi yang mengasyikkan. Sehingga pikirannyapun TERARAH dengan
menganggap bahwa itulah yang HEBAT dan harus dikuasai. Mereka lupa bahwa
yang Hebat dan Benar adalah ada pada dirinya yang telah dikaruniai dari Alloh
SWT, dan tidak ada tandingannya. Yaitu FIKIRAN atau AKAL yang bersumber
dari Hati Nurani, dan selalu berwawasan Alloh SWT.
Pada
saat ini entah kenapa banyak yang membutakan Hati dan akal, dengan sangat mudah terbawa hamba pemuas Nafsu Duniawi, yang disayangkan lagi menelan segala yang disuguhkannya tanpa
menyaringnya dengan Potensi Ruhiyahnya. Sadarkah bahwa kita dijadikan Allah
sebagai Kholifah didunia? Dimana Allah telah melengkapinya dengan senjata, dan
dengan senjata itu kita dituntut MAMPU DAN CANGGIH Wawasannya untuk
menanggulangi serangan yang dahsyat dari Mereka(hamba duniawi), yaitu
Al Qur’an sebagai Anugrah Terbesar yang diturunkan Allah melalui Rasul Muhammad
saw.
Bila kita tidak mendayagunakan Anugrah
dari Allah, kita akan berlarut-larut menjadi Gombalisai terus dan terus
terpuruk. Optimisme harus tetap melekat pada kita untuk dapat keluar dari
krisis MORALITAS, maka mari kita perlu mengambil posisi untuk ikut berperan
melakukan perubahan ini. Dengan
mengerjakan Tiga Wasilah, dengan harapan Allah SWT berkenan membuka
jalan untuk membangunkan para hamba-hambaNya dari tidur nyenyak dan bermimpi Tayangan
Palsu.
- Belajar dan Mengajarkan Al Qur’an
- Belajar Ilmu Yang mendekaktan dengan Alloh
- Jauhkan duniawi dan dekatkan Ukhrowi
Belajar
dan membaca Al Qur’an adalah Wajib bagi orang yang sudah
Baligh/ Dewasa/ Mukalaf, sedangkan bagi anak-anak adalah
belum wajib namun perlu dipersiapkan sejak dini sebelum menginjak baligh. Mengaji dengan alakadarnya patut kita
hindari, karena yang demikian belum bisa
dinamakan mengaji Al Qur’an. Semoga Allah memberikan kesadaran kepada Hati
kita, dan menumbuhkan kesadaran ini untuk selanjutnya bersama-sama sadar dan
kemudian mau membaca dan mendalami Al
Qur’an alangkah semarak dan berkahnya keislaman di lingkungan kita bila
terjaid.
Al Qur’an adalah Bonus Agung yang
sekarang ini kita jelas sedang melupakannya.
Kalau kita menilik besarnya pengaruh bacaan Al Qur’an pada masa
Rasulullah saw., yaitu hati orang2 kafir
yang telah marah kepada Nabi dan para pengikutnya, berbalik menjadi lunak dan
lembut hatinya serta mau masuk Agama Islam setelah mendengar ayat-ayat suci
itu. Pembaca yang budiman, bila memperhatikan isi Al Qur’an dengan tenang, akan
dapat menghibur hati dan perasaan, jiwa yang keras akan menjadi lunak berkat siraman dari Wahyi Ilahi. Itulah yang
dinamakan Rahmat Allah yang dikaruniakan
kepada Orang yang suka memperhatikan isi Al Qur’an. Demikian besarnya
pengaruh dari mu’jizat Al Qur’an, orang
tak habis-habisnya menyelami ilmu
pengetahuan yang terkandung didalamnya, malah semakin asyik dan terpikat
hatinya sehingga seolah-olah berada di alam ghoib karena bertemu dengan Allah
Maha Pencipta dan selalu merasa berhdapan denganNya. Wallahu’alam.
0 komentar:
Posting Komentar